PULUHAN monyet
ekor panjang akan langsung menyambut kita begitu memarkirkan kendaraan di
pelataran. Tak perlu takut dijahili mereka karena memang puluhan kera ini sama
sekali tidak mengganggu.Ambil kacang dari
beberapa pedagang yang ada, dan tawarkan kepada kera. Niscaya, tak berapa lama
sebungkus kacang garing akan ludes disantap mereka.Itulah atraksi
menarik memberi makan puluhan monyet di Taman Wisata Gua Kreo. Pemandangan ini
akan selalu dapat anda saksikan saat mengunjunginya baik pagi, siang maupun
sore tanpa khawatir akan dijahili salah satu kera, berbeda dengan atraksi kera
di Pura Uluwatu, Bali.“Sangat
mengasyikkan, ternyata mereka jinak. Bahkan mereka tidak merebut kacang yang
saya pegang di tangan kiri, hanya mengambil kacang yang saya tawarkan di tangan
kanan. Ini bisa jadi atraksi menarik para turis,” ujar Lehman, seorang turis
asal Jerman saat berkunjung beberapa waktu lalu. Ia dan ketiga
temannya terlihat sangat riang. Bergantian mereka menyodorkan kacang demi
kacang kepada para kera yang juga terlihat tak kalah riang.
Puas bercanda
dengan para kera, kita akan disambut dengan sebuah jembatan lengkung berwarna
merah yang menghubungkan pelataran parkir dengan sebuah bukit di tengah Waduk Jatibarang.
Jika sudah digenangi nantinya, bukit ini tak ubahnya seperti Pulau Samosir di
tengah Danau Toba.
Di mulut jembatan,
pengunjung akan disambut beberapa patung kera ditingkah semilir angin mengingat
kita berada hampir 100 meter di atas dasar lembah. Memiliki lebar 3 meter,
jembatan ini panjangnya sekitar 300 meter dimana bagian tengahnya ada gazebo
serta beberapa tempat duduk untuk menikmati pemandangan yang ada.
“Saya baru tahu
jika di bukit itu ada guanya, itu ya yang disebut Gua Kreo. Bener-bener miliri
Pulau Samosir ini jika sudah digenangi,” tutur seorang pengunjung dari Solo,
Farid Helmi.
Ya memang. Bukit
Kreo berada persis di tengah Waduk Jatibarang yang tak lama lagi akan
digenangi. Konon, di gua itulah Sunan Kalijaga beristirahat dan didatangi empat
kera yang hendak membantunya mengangkat kayu jati yang hendak di bawa Sang
Sunan ke Demak.
Puas
berjalan-jalan, jangan lupa pula menikmati kesegaran kelapa muda dan gethuk
Kreo yang rasanya pas di lidah.
Feeding Monkey
Dan yang terbaru, pengelola menyuguhkan atraksi panjat pinang kera. Tentu
bukan bermaksud melakukan eksploitasi terhadap si Macaca fascicularis ini, tapi
sebaliknya adalah benar-benar member mereka makan sesuai kebutuhan.
Pasalnya jika tidak dilakukan, ratusan ekor kera dan tiga kelompok besar
yang ditandai dengan keberadaan satu big boss (biasanya berbadan paling besar
dan garang), akan menjarah tanaman buah di kebun warga. Pisang, singkong,
kacang dan bahkan makanan di dalam rumah, menjadi bahan jarahan paling
mengasyikkan bagi perut mereka.
Karenanya, sekaligus untuk menjaga agar kera ini tidak menjarah,
dibuatlah atraksi feeding monkey bagi pengunjung. Tak perlu takut pula karena
kera di sini jinak dan tidak usil seperti di tempat lain. Selama anda tidak
mengganggu mereka, mereka juga tidak akan mengambil barang pribadi milik anda,
paling hanya mencuri curi makanan yang dibawa kok (mereka pikir, makanan itu
untuk mereka).
Jadi, jangan sungkan berbagi makanan dan minuman untuk kera-kera penjaga
Gua Kreo yang merupakan petilasan Sunan Kalijaga ini karena merekalah yang
mendapat amanah menjaga kawasan ini sepeninggal Sang Sunan menuju Demak sembari
membawa batang kayu jati untuk soko guru masjid.
Keranya lucu-lucu...untuk tak seganas yang di Bali.yg di Bali kadang agresif, suka merebut barang pengunjung.
BalasHapusKera di Kreo lulusan srimulat owk hehe
HapusKera di Kreo lulusan srimulat owk hehe
HapusKera di Kreo lulusan srimulat owk hehe
HapusAku seneng kemarin ikutan naik ke petilasan. *lap kemringet. :D
BalasHapusKemringet tp lgsg sirna dgn es degan y haha
HapusKemringet tp lgsg sirna dgn es degan y haha
Hapus