KALI kedua
menggelar Famtrip Blogger tahun ini, sungguh berbeda. Semakin banyak teman,
kenalan dan tentunya follower IG (ngarep nambah follower dari hasil berkawan
haha).
Tapi lepas dari
itu semua, berkawan dengan teman-teman baru ini semakin membuat hidupku
bergairah. Mau bukti? Lihat saja upload IG ku yang meningkat drastis di sepekan
terakhir. Termasuk pula tak sempatin nulis blog ini setelah nyaris jadi sarang
laba-laba karena sudah sebulan tak terjamah.
Lebih dari itu,
kehadiran anak-anak muda (sebagian sudah emak-emak, bapak-bapak sih) dengan
semangat meletup mereka, mampu memancing semangat mudaku juga untuk meledak. Bahkan
kupikir dari sisi enerjisitas (kata opo kui?), kegesitan bahkan stamina, aku
masih menang lah dibanding mereka (hahaha).
Selain dari itu,
kehadiran teman-teman baru yang kukenal melalui Famtrip tahun lalu, Eka, Richo,
Kokoh Sinyo, Bobby, Olive, Vikha, Wira, Titi, Gio dan banyak nama lainnya,
mampu membangkitkan sebuah energy besar yang siap meledak. Jadi begini
ceritanya; sebagai wartawan harian lokal di Semarang, kerjaanku adalah mengetik
berita setiap hari.
Lalu beberapa
tahun silam, sudah muncul keinginan bahkan niatan dan action menulis blog. Sayang
dengan keseharianku, aktivitas itu terlupa, begitu pula passwordnya.
Setahun lalu
usai membaca bukunya Agus Magelangan, kuniatkan benar menulis blog. Meski belum
terlalu aktif, lumayanlah untuk menambah kegiatan di waktu sela.
Nah seiring
dengan perkawanan baru dengan para blogger, energy yang kusampaikan diatas,
semakin meledak. Aku merasa, aku tak bisa kalah dengan semangat mereka menulis
dan mempromosikan apapaun yang indah di negeri ini.
Satu hal lagi
yang ku ‘iri’ adalah kesempatan jalan-jalan di berbagai berlahan negeri ini. Sebuah
‘semangat iri’ yang memang sudah lama mengendap di jiwaku untuk menelusur
berbagai daerah asyik di Indonesia (aku pernah baca novel Lupus dimana ia
bertravelling salah satunya menumpang naik truk bak terbuka untuk menuju suatu
tempat. That inspiring me).
Sayang karena
kesibukan, pekerjaan dan keluarga, semangat travelling menghilang drastic. Memang
sih kami masih melakukan liburan bersama anak-anak, tapi tetap saja bukan
travel ke lokasi yang mungkin lebih banyak dijamah bangsa selain manusia (hihiii).
Nah itulah mengapa
melalui Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS), saya ngotot
memperjuangkan agar program Famtrip tetap digelar. Saya tidak ingin kehilangan energy
berkawan dengan mereka. Dan tahun ini, teman baru bertambah. Zia, Tehnit, Rere,
Pungky, Dimas dan istrinya, Mia, Daeng Ipul, Prima Hapsari (eh siapa lagi yang
belum kesebut)…Timo, Omndut, Lenny, Oline (mangap jika masih ada yang belum
kesebut) adalah nama-nama yang masih meletupkan asa merubah duniaku.
Nama besar
mereka di dunia persilatan blog, twitter dan IG ‘terus memaksaku’ berkreasi,
tidak berhenti sampai di titik ini. Jika mereka bisa, aku juga pasti sanggup. Tak
harus menyamai, tapi sekurangnya aku mampu mengalahkan diri sendiri untuk
bergerak lebih jauh, lebih hebat lagi dari capaian pribadi selama ini.
Karena harus
pula kuakui, kebanggaan atas capaian pribadi itu semu. Di atas langitku, masih
ada langit orang lain yang ternyata lebih tinggi. Di balik sukses pribadi,
masih ada sukses orang lain yang memancingku untuk meraih sukses bersama.
*ditulis sembari
menganti di Imigrasi
*08.44 WIB
(Waktu Iri nge-Blog)
*antrian 76 dari
100
*daripada cuma main
game
Tak akui mas, daku kalah gesit, naik ke bukit gua kreo ngos-ngosan :)
BalasHapusMakane futsal n bal balan mbek aku haha
Hapusaku juga mengakui aku lebih jompo dari yang laen kok mas heheeh ayo ngeblog teros mas! semangat..
BalasHapusSemangit...semangat sampe langit
HapusPertama kali kenal dan semoga panjang silaturahmi kita Gus Wahid! :D
BalasHapusAamiin...silaturahmi memanjangkan umur.
HapusWah namaku disebut, aku terharu *ngetik sambil berurai air mata #lebay hahaha.
BalasHapusMakasih Gus udah ngajakin eksplor Semarang yang makin kece aja itu. Semoga dapat jumpa di kesempatan selanjutnya :) ditunggu di Palembang.
omnduut.com
Siaap...klo ada kesempatan ke Palembang, aku calling calling
Hapus